Pasarean Kramat Jati merupakan salah satu Potensi Wisata yang ada di Desa Mangkubumi, Kec. Sadananya Kab. Ciamis yang berada didekat kantor Desa Mangkubumi, dapat diakses dengan berjalan kaki maupun dengan kendaraan roda dua.
Kramat Jati merupakan makam dari mendiang Patih Bangsoa dan istrinya, Nyimas Siti Ayu. Makam tersebut telah ditemukan dari sebelum tahun ’80-an, walaupun belum ada penelitian yang dapat memastikan hal tersebut. Menurut informasi, Patih Bangsoa dulunya adalah seorang Pengawal Bupati Natanegara yang merupakan seorang bupati sementara di Kabupaten Galuh pada tahun 1812.
Pada masa itu, Bupati Natanagara mengusulkan untuk memindahkan pusat pemerintahan ke Randegan. Namun, usulan itu ditolak oleh Belanda. Kemudian terjadi beberapa konflik di Cilacap, tepatnya di daerah Dayeuhluhur. Akibatnya, karena Natanagara dianggap tidak mampu untuk menyelesaikan beberapa konlfik tersebut, Bupati Natanegara dilengserkan.
Natagara digantikan oleh Bupati Sutawijaya yang sama-sama berasal dari Cirebon. Setelah Natanagara lengser dari jabatan Bupati, Natanagara tidak kembali ke daerah asalnya, tetapi memilih untuk melanjutkan menyebarkan agama islam di daerah Galuh. Dengan hakikat dan syariatnya, Natanagara dan juga Patih Bangsoa singgah di wilayah Sadananya tepatnya di Desa Mangkubumi, kemudian memperluas ajaran islam di Mangkubumi. Hubungan Natanagara dengan Patih Bangsoa tepatnya bisa disebut sebagai teman seperjuangan dalam menyebarkan agama islam.
Dengan sejarah tersebut, tentunya Pasarean Kramat Jati memiliki arti yang cukup penting bagi Desa mangkubumi, diharapkan Pasarean Kramat Jati ini dapat dilestarikan dan dijaga oleh masyarakat sekitar maupun para peziarah yang datang
Untuk lebih lanjut bisa dilihat video vlog KKN Tematik Universitas Galuh menuju Pasarean Kramat Jati dengan cara klik link dibawah ini:
https://youtu.be/4MLcjf1cpug